• Memahami Teknologi di Balik Chatbot | kuliah komputer jambi ( i-tech)

    MEMAHAMI TEKNOLOGI DI BALIK CHATBOT || KULIAH KOMPUTER DI JAMBI ( I-TECH )



    AlamatITech Course, Jl. Kiai H. Ahmad Dahlan No.1, Imopuro, Metro Pusat, Kota Metro, Lampung 34111
    Anda berkunjung 1 bulan yang lalu

    KULIAH KOMPUTER DI JAMBI ( I-TECH ) || Percakapan dengan robot seolah menjadi tren belakangan ini. Atas nama pengalaman pemakai yang lebih baik tidak tidak banyak perusahaan atau bisnis mulai mengembangkan chatbot guna sekian tidak sedikit macam keperluannya. Mulai dari pelayanan pemakai sampai menyerahkan pelayanan mandiri lainnya.

    Chatbot menjelma menjadi inovasi sangat tidak tidak banyak diminati. Chatbot juga menyimpan tidak tidak banyak potensi dengan sekian tidak sedikit macam teknologi mutakhir di belakangnya, mulai dari AI (Artificial Intelligence), Machine Learning, Deep Learning, dan NLP (Natural Language Processing).

    Chatbot bekerja untuk menggantikan peranan manusia dalam melayani percakapan melewati software pesan. Ia menjawab kalimat demi kalimat yang dituliskan orang yang berada di ujung satunya. Tentu bila orang diujung lainnya merasa dirinya dilayani manusia, tersebut dengan kata beda kesuksesan guna chatbot.

    Chatbot memungkinkan komputer atau mesin menggantikan peran manusia dalam membalas percakapan di sisi satunya. Chatbot memahami, belajar, dan berinteraksi layaknya manusia. Semua itu berkat kemampuannya berevolusi dan berkembang.

    Fondasi teknologi chatbot
    AI atau dikenal juga sebagai kepintaran produksi merupakancabang ilmu komputer yang diciptakan sekitar tahun 1960an. Cabang ilmu ini berkaitan dengan penyelesaian masalah-masalah seperti layaknya manusia. Seperti berbicara, kreatif, mengenali benda, dan menerjemahkan sesuatu.

    Kecerdasan produksi sekarang tak lagi teori seperti waktu pertama kali dicetuskan. Terus berkembang dan berkembang bahkan sampai ketika ini. AI berkembang seperti layaknya manusia belajar. Mengenali, membangun, tumbuh, memburu cacat, memperbaiki dan begitu seterusnya.

    Sementara itu teknologi NLP (Natural Language Processing) yang sangat tidak sedikit dipakai di dalam chatbot kegunaannya mengetahui pembicaraan yang dilakukan. NLP secara sederhana memahami setiap kalimat yang dikirimkan oleh pemakai, kemudian mengenalinya sebagai sebuah perintah dengan mengambil makna dari kalimat tersebut. Kemudian melalui teknologi NLP juga chatbot dapat mengantarkan kalimat yang dapat dicerna manusia, layaknya bercakap-cakap dengan manusia.

    Teknologi selanjutnya merupakan Machine Learning. Sebuah teknologi yang memungkinkan mesin belajar dan memecahkan sendiri permasalahan yang ditemui. Semua dilakukan berkat mempelajari data-data yang ada. Teknologi dengan sengaja memprogram mesin untuk belajar dan memberikan respons. Sedangkan Deep Learning merupakan bagian lebih dalam dari Machine Learning. Dengan algoritma yang lebih kompleks sistem bisa lebih dalam mempelajari dan berinovasi lebih jauh lagi sehingga mendekati layaknya manusia.

    Bagaimana chatbot menjadi lebih pintar
    Dengan kemajuan dalam kepintaran produksi dan pesatnya perkembangan software pesan instan, pertumbuhan chatbot menjadi semakin penting di tidak tidak banyak industri. Sebenarnya teknologi bot sendiri sudah ada semenjak sejumlah dekade, namun dengan kepintaran produksi yang semakin berkembang bot tumbuh lebih dramatis.

    Hadirnya pemahaman bahasa manusia di dalam chatbot membuat komunikasi menjadi lebih intim. Kemudian di dalam sistem terdapat analisis prediktif yang menggunakan statistik, permodelan, data mining dan lainnya untuk menghasilkan informasi yang lebih proaktif.

    AI merupakan fondasi dari berkembangnya chatbot. Dengan pemahaman bahasa yang terus membaik melalui NLP, chatbot bisa menjadi lebih baik memahami kebutuhan manusia. Machine learning dan Deep Learning merupakan modal selanjutnya untuk perkembangan chatbot.

    Dua teknologi yang serupa tersebut bisa menjadikan chatbot pembelajar yang baik melalui data. Ia membantu chatbot memperkaya respons atau tanggapan, dengan demikian kedinamisan percakapan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah percakapan yang diperoleh.

    Selanjutnya, analisis sentimen menggunakan analisis bahasa untuk menilai sikap atau keadaan emosional orang-orang di ujung satunya. Hal ini menjadi tantangan sendiri guna chatbot. Oleh sebab tersebut pengembang menciptakan chatbot yang mengotomatisasi proses yang lebih luas dengan kiat yang manusiawi, terus belajar dan berkembang dari waktu ke waktu.
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar