• Kuliah Komputer di Jurusan ilmu Komputer,Mau Jadi Seorang Programer | Kuliah Komputer di Jambi ( i-tech )

    Kuliah di Jurusan Ilmu Komputer,Mau jadi Programmer | Kuliah Komputer | Kuliah Komputer di Jambi ( i-tech )



    AlamatITech Course, Jl. Kiai H. Ahmad Dahlan No.1, Imopuro, Metro Pusat, Kota Metro, Lampung 34111
    Kuliah Komputer | kuliah komputer di Jambi ( i-tech ) - Pertama kali saya menggunakan komputer itu merupakan ketika saya kelas 4 SD. Saat itu saya bersama seorang teman saya, iseng main ke kantor bapak saya yang lokasinya masih satu desa dengan tempat tinggal saya. Saat mengintip ruang kerja bapak saya, saya di ajak untuk masuk oleh bapak saya. Kemudian bapak saya menyalakan komputer yang ada di meja kerjanya. Bapa saya membuka software guna memutar lagu, dan sebanyak saat kemudian terdengar lagu tenda biru. Saya melulu menyaksikan animasi-animasi di aplikasi pemutar musik yang muncul di layar monitor. Saya juga 'terpesona' dengan lampu-lampu yang menyala dan berubah-ubah warna di pinggiran case CPUnya.

    Saya benar-benar mengenal tentang pemakaian komputer tingkat dasar ketika SMP, lewat mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Diajarkan kiat menghidupkan dan mematikan komputer, pemakaian software office, membuat e-mail, dll.

    Saat pendaftaran perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN atau istilah lainnya jalur undangan, saya memilih jurusan Teknik Informatika Universitas Sriwijaya sebagai pilihan kesatu. Dari jauh-jauh hari saya sudah mendiskusikan masalah jurusan kuliah yang akan diambil dengan orang tua saya. Tadinya orang tua saya menginginkan saya masuk ke fakultas keguruan, dan mengambil jurusan TIK, tetapi tidak ada jurusan itu di kampus pilihan orang tua saya. Lagi pula, saya juga tidak begitu berminat untuk menjadi guru, saat itu. Hingga akhirnya orang tua saya, mengalah dan mengijinkan saya memilih jurusan di samping keguruan, namun yang masih terkaitdengan TIK. Berdasarkan penjelasan dari orang tua saya, terutama bapak saya, orang yang mengetahui dan menguasai TIK tersebut akan tidak sedikit diperlukan di masa yang akan datang. Semua instansi, perusahaan, organisasi, pasti akan terkaitdengan teknologi informasi dan komunikasi. Itu pendapat modern bapak saya.

    Hingga akhirnya, tiba saatnya pengumuman kelulusan siswa yang diterima SNMPTN, teryata dari dua pilihan jurusan dan kampus yang saya daftarkan, tidak ada satupun yang menerima saya. Sedih, tentu saja.

    Sekarang saya merupakan mahasiswa semester 8 di jurusan Ilmu Komputer Universitas Lampung. Alhamdulillah, saya masih kuliah dijurusan yang sesuai dengan keinginan saat rangkaian SNMPTN.

    Seringkali kamu mendapatkan cerita atau bahkan mendengar langsung cerita tentang mahasiswa-mahasiswa yang salah jurusan. Biasanya mereka berkata seperti tersebut sebab tidak tidak banyak nilai yang jelek. Saya tidak mau mengatakan bila saya salah jurusan, toh dari awal memang sudah kepengennya kuliah yang terkaitsama TIK. Walaupun akhirnya, ekspektasi tak sesuai realita.

    Sebenarnya saya gak terlalu ngerti, bila di jurusan ilmu komputer itu apa sih yang dipelajari. Jujur saja, alasan saya memilih jurusan yang terkaitdengan komputer tidak sekeren alasan bapak saya, saya memilih ini, karena saya merasa paling lama atau paling betah mengerjakan sesuatu di depan layar komputer yang sudah dilengkapi dengan fasilitas koneksi internet. Seperti yang dilafalkan oleh sang bijak,
     bila kamu menggarap pekerjaan yang membuatmu merasa senang dan menikmatinya, maka lanjutkanlah, that's your passion.
    Akhirnya saya turuti kata orang bijaksana itu. Padahal saat itu, yang saya lakukan di depan komputer merupakan main game online, edit foto gak jelas, nulis curhatan di blog pribadi, main media sosial, baca-baca artikel dari blogger-blogger keren. Saya gak pernah benar-benar mendalami tentang dunia teknologi informasi dan komunikasi, apalagi masalah programming. Tentang SEO blog saja saya gak mudeng-mudeng.

    Hingga akhirnya, setelah saya kuliah, menjadi mahasiswa baru di Jurusan Ilmu Komputer, saya gak ngerti tentang Algoritma Pemrograman. Salah satu mata kuliah harus disemester satu, yang memang sangat-sangat urgen guna dipelajari. Sewaktu SMA, saya juga pernah belajar sedikiiit sekali tentang bahasa pemrograman C. Tapi itu benar-benar saya tidak tahu dasar-dasarnya.

    Dulu saya sempat tertarik berkeinginan ikut kelompok olimpiade komputer di sekolah. Tapi apalah daya, kriteria utamanya merupakan jago matematika. Anak-anak yang jago matematika di sekolah yang akan diutamakan untuk masuk kelompok olimpiade komputer. Saya yang ngerjain soal matematika masalah sin cos tan saja gak selesai-selasai bila gak ada tutor sebaya, masa mau maksa ikut gabung tim olimpiade komputer.

    Nah, ternyata benar saja, ilmu komputer tersebut tidak tidak banyak matematikanya juga. Ada kalkulus, matematika diskret, aljabar linier, teknik numerik, logika, statistika, dan peluang. Haduh. Sudah dapat ditebak bagaimana nilai saya.


    Kembali kemasa kuliah semester awal dengan mata kuliah Algoritma Pemrograman. Bahasa pemrograman yang pertama kali saya dapat di kampus merupakan, bahasa kalbu C++. Apa output pemrograman pertama kali yang dibuat? One and Only "Hello World". Selama kuliah, terdapat sebanyak bahasa pemrograman yang diajarkan, yaitu C++, PBO (java), python, PHP, perl, dan saya lupa apalagi hehehe. Selanjutnya, semua bahasa pemrograman yang dipelajari dibuka dengan hasil keluarannya merupakan "Hello World".

    Nilai matakuliah logika dasar, matematika diskret, aljabar linear, teknik numerik, dan yang ilmu matematika lainnya yang terkaitdengan Ilmu komputer saya dapatkan dengan nilai pas-pasan, ala kadarnya, tidak WAH. Pokoknya saya tetap gak mau dibilang salah jurusan walaupun nilai gak seberapa.

    Selama kuliah, ada dua mata kuliah yang berstatus pengambilan kedua, yaitu matakuliah pemrograman terstruktur dan basis data. Bukannya tidak lulus, tetapi nilainya tidak pantas dilihat, guna saya. Akhirnya saya memutuskan untuk mengulangnya, dengan risiko, nilai belum tentu lebih bagus tetapi mengorbankan matakuliah pilihan yang lainnya disemester 4. Jadwal kuliahnya mulai tidak sesuai dengan jadwal matakuliah wajib pengambilan pertama lainnya disemester 4. Untuk matakuliah basis data, angkatan saya hampir setengah kelas mengulang matakuliah ini. Bahkan untuk matakuliah ini, masih tidak sedikit pun kakak tingkat yang ikut mengulang. Wah, masalah mengelola database saja, hampir setengah angkatan mengulang, bagaimana database sistem yang dibangunnya (?)

    Saya pernah memperhatikan sebuah artikel yang terkaitdengan ilmu-ilmu yang harus dikuasai bila anda mau merasakan atmosfer kerja di kantor Google. Ternyata, ilmu-ilmu tersebut dibangku kuliah, saya dapatkan dengan nilai yang biasa saja. Kalau sudah begini, kadang saya menyalahkan sebanyak dosen saya (salah satu bentuk pembelaan diri), yang saya rasa tidak lumayan baik dalam menyampaikan materi. Mungkin karena memang beliau lebih suka ngoding, jadi kadang sang dosen menciptakan misal kode programnya keasyikan, baru mau mengaku maksud kode programnya, eh jam kuliahnya sudah habis. Disitu saya merasa bahagia , harus mencari sendiri penjelasan kelanjutannya.

    Sebenarnya, saya lebih tidak tidak banyak mendapatkan tutorial tentang pemrograman dari grup-grup yang saya ikuti, forum atau situs yang memmbahas masalah pemrograman di internet ketimbang dari dosen. Karena dosen lebih sering memberikan kata kunci, kemudian kita sebagai mahasiswanya dituntut kreatif dengan mencari sendiri kelanjutannya. Untuk menyelesaikan poyek tugas kerja praktik saja, 95% saya dapatkan tutorial dan penjelasannya dari situs-situs di internet. Sampai sebanyak kali saya menyampaikan pertanyaan ke grup PHP indonesia, tidak ada yang menanggapi ternyata. Akhirnya saya cari dengan kata kunci seadanya. Lima persennya, saya mohon pertolongan rekan saya.

    Kemudian, pernah juga mendapatkan tugas matakuliah datawarehouse. Dari awal pertemuan, sudah di berikan sebuah project untuk kelompok-kelompok yang sudah terbentuk. Setiap akhir pekan, saya ke kosan teman saya yang menurut penjelasan dari saya jauh lebih paham masalah pemrograman. Saat steve jobs menyarankan setiap orang di negeranya untuk belajar pemrograman, apa dia juga mengingatkan guna orang-orang bersangkutan dampak yang ditimbulkan jika program yang dibuat error?

    Bersamaan dengan dateline tugas datawarehouse di media sosial ramai tulisan dan pembicaraan tentang DWP, sampai teman saya tanya, "DWP apaan Naf?", saya jawab saja "DataWarehouse's Project." Teman saya, malah percaya saja.

    Diakhir presentasi progress untuk UAP matakuliah datawarehouse, laptop saya langsung berlalu masa hidupnya. Sepertinya laptop saya sudah terlalu lelah dengan pesan eror dan peringatan yang sering muncul saat saya mengerjakan tugas kuliah.

    Beberapa kali saya merasa stres saat mengerjakan tugas pemrograman, lantaran program teman saya bisa dirunning di laptopnya, dan sukses memperlihatkan output, giliran di laptop saya, yang ke luar pesan eror berbaris-baris. Ini terjadi berkali-kali. Dalam situasi laksana ini, saya sering berpikir, apa masih mau menjadi seorang programmer?

    Seorang programmer, menurut penjelasan dari saya sangat dekat dengan stres. Kurang satu tanda (;) dapat menimbulkan tidak tidak banyak pesan eror atau pesan peringatan. Kalian butuh dedikasi yang tinggi untuk menjadi seorang programmer yang mengetahui 'how to program a computer'. Tidak bisa kalau melulu sekali belajar, mau jadi programmer handal. Mungkinkah semua orang mau menjadi Programmer?

    Apakah programmer pria ditakdirkan lebih tidak tidak banyak dari wanita?

    Saya saja heran, hampir disetiap ujian matakuliah, nilai tertinggi diraih oleh anak perempuan. Tapi dalam kenyataannya, yang lebih jago pemrogramannya merupakan yang laki-laki. Kalau kata teman saya, "Anak cowok mah enak, mau begadang sampai pagi belajar coding, pagi-paginya emaknya gak ribut nyuruh nyapu, ngepel, gak perlu dandan rapi-rapi banget buat berangkat ke kampus. Lah kite (perempuan) kesiangan dikit aja, bisa satu kampung tau ceritanya."

    Kalau merundingkan gender dalam jurusan kuliah dan dunia kerja, memang pria masih mendominasi. Di jurusan saya, jumlah dosen pengajar lelaki pun lebih tidak tidak banyak dari ibu-ibu dosennya, 70:30. Kalau untuk mahasiswanya, 60:40. Mungkin karena jurusan ilmu komputer di kampus saya ini berada di bawah fakultas MIPA, jadi masih tidak tidak banyak siswi yang tertarik masuk jurusan ini. Mungkin bila berada di bawah teknik, dapat lain lagi perbandingan jumlah mahasiswa dan mahasiswinya.

    https://kuliahkomputerdijamb.blogspot.com/
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar